Orang yang baru mulai belajar musik
biasanya selalu saja dibingungkan dengan istilah-istilah modes ataupun
penggunaannya. Di sini saya mencoba menerangkannya dengan sesederhana
mungkin semoga bisa lebih mudah dipahami. Kali ini kita akan mengenal 7
modes yang dibangun dari tangga nada Mayor
Penamaan modes tersebut diambil dari bahasa Yunani. Dengan mengenal Mode
akan memudahkan bagi kita dalam berimprovisasi saat bermain gitar.
Langkah pertama untuk kita bisa menggunakan mode adalah dengan mengenal
strukturnya, kemudian tahu bagaimana mode itu dibangun, dan apa saja
derajat scalenya, dan terakhir bagaimana cara menggunakannya.
Seperti kita ketahui dalam musik, melodi
tidak bisa dipisahkan dengan harmoni, misalnya seorang pemain gitar yang
sedang mengisi solo melodi biasanya dilatarbelakangi oleh kord yang
mengiringinya sehingga struktur kord dan melodi yang dimainkan akan
menyatu membentuk harmoni. Untuk mengetahui bagaimana mode itu dibangun,
sangatlah penting bagi kita untuk mengetahui hubungan antar kord dan
tangga nada dengan dua cara pandang. Pertama adalah hubungan antara kord
tersebut secara individual dengan tangga nada, dan yang kedua adalah
hubungan keduanya baik kord dan tangga nada dengan sebuah nada dasar /
key.
Pada materi yang lalu saya pernah menulis tentang Major Seventh Harmony dan berikut ini adalah susunan harmoni yang dihasilkan :
Ima7 IImi7 IIImi7 IVma7 V7 VImi7 VIImi7(b5)
Jika kita bermain pada Kunci C atau tangga nada C mayor maka susunan kord yang dihasilkan adalah sbb
Cma7 Dmi7 Emi7 Fma7 G7 Ami7 Bmi7(b5)
Pertama-tama mari kita lihat hubungan
antara kord Cma7 dengan tangga nada C mayor. Kebetulan root / nada dasar
dari kord dan tangga nada keduanya sama-sama dari C. Kita juga tahu
bahwa ada kord lain yang ada pada harmoni mayor, khusus untuk kord lain
selain dari C tentu saja root kordnya akan berbeda dengan tonic / nada
dasar dari tangga nada C mayor. Misalnya G7 yang merupakan kord V7 dari
tangga nada C Mayor.
Jika tangga nada C mayor dimainkan dengan
latar belakang kord G7 maka tanpa memperhatikan perbedaan kord tersebut
kita akan mendengarkan secara bersamaan seolah ada 2 nada dasar, yaitu
melodi yang berputar pada C dan harmoni kord yang ada pada G. Akan
tetapi, bagaimanapun jika nada dasar dari melodi tsb dipindah menjadi ke
G tanpa merubah struktur tangga nada C mayor, hasilnya menjadi pas
dengan kord G7 yang kita mainkan, dengan tetap mempertahankan
hubungannya dengan kunci dasarnya yang asli. Dengan kata lain tangga
nada C tidak dirubah akan tetapi, sekarang nada yang menerima penekanan
lebih, bukan lagi C melainkan G. Dengan begini kita telah menciptakan
sebuah mode Kebetulan mode tsb disebut dengan nama G Mixolydian.
Jadi membentuk mode dari tangga nada
mayor adalah dengan cara merubah nada dasar dengan nada yang ada pada
tangga nada mayor tsb, tanpa merubah struktur asli yang membentuknya.
Dengan prinsip yang sama kita bisa menerapkannya pada masing masing
chord yang ada pada harmonisasi tangga nada C Mayor. Seperti halnya
harmoni tangga nada, mode akan selalu muncul dengan urutan yang sama
pada setiap tangga nada mayor. Jadi setelah kita belajar mode pada nada
dasar / kunci C kita akan dapat menerapkan prinsip mode pada kunci-kunci
lainnya. Ketika kita berbicara mengenai mode tertentu biasanya kita
akan menyertakan nada dasar dari mana mode tsb dibentuk disertai nama
modenya, contoh F lydian, G Mixolydian, dan lain-lain.
Berikut ini adalah urutan nama mode dan hubungannya dengan kord pada major 7th harmony.
Dengan mengenal struktur jarak dan
derajat tangga nada masing-masing mode tsb kita dapat dengan mudah
menyusun mode-mode yang dihasilkan dari tangga nada mayor contoh berikut
adalah mode yang di hasilkan dari tangga nada C mayor.
C Ionian : C D E F G A B C
D Dorian : D E F G A B C D
E Phrygian : E F G A B C D E
F Lydian : F G A B C D E F
G Mixolydian : G A B C D E F G
A Aeolian : A B C D E F G A
B Locrian : B C D E F G A B
D Dorian : D E F G A B C D
E Phrygian : E F G A B C D E
F Lydian : F G A B C D E F
G Mixolydian : G A B C D E F G
A Aeolian : A B C D E F G A
B Locrian : B C D E F G A B
Sekarang kita sampai pada permasalahan
bagaimana menggunakan mode-mode tsb. Coba mainkan progresi berikut dan
berimprovisasi dengan mode yang dibangun dari masing-masing kord tsb.
|: CMa7 | Emi7 | Dmi7 | G7
Bar pertama pada kord Cma7 kita
menggunakan C ionian / C mayor, kemudian pd kord Emi7 kita
berimprovisasi menggunakan E Phrygian, pada kord Dmi7 kita menggunakan D
dorian dan pada kord G7 kita menggunakan G mixolydian.
Dengan mencobanya saja pasti kalian sudah
berpikir, “Kalau begini berarti kita sama saja berimprovisasi tetap di
jalur tangga nada C, dan untuk apa kita mesti susah-susah memutar otak
kita untuk berimprovisasi dengan menggunakan mode?”
Ya benar, dengan tetap bermain di tangga nada C mayor pada progresi kord di atas, kita sebenarnya sudah mempraktekkan mode. Jadi jika kalian berimprovisasi dengan tetap menggunakan tangga nada mayor kunci dasarnya dalam sebuah progresi kord , sadar / tidak sadar sebenarnya kalian juga sudah mempraktekkan mode. Lalu muncul pertanyaan lagi, “Jika benar kita sudah mempraktekkan mode, mengapa kita tidak bisa merasakan perbedaan suasana dari masing-masing mode tsb?” Benar, setiap mode mempunyai suasana / nuansa yang berbeda. Mengapa kita tidak bisa merasakan perbedaan suasana dari mode-mode tsb? Hal ini karena progresi tsb berpindah terlalu cepat (hanya 1 bar). Jika Progresi kord berpindah terlalu cepat, melodi yang disusun dari tangga nada tsb tidak mempunyai cukup waktu untuk merubah identitasnya. Melodi tsb lebih cenderung untuk kembali lagi ke nada dasar dari keseluruhan progresi, dan tidak bisa menahan identitasnya pada kord tertentu yang kita mainkan. Cara yang paling mudah untuk memunculkan suasana dari masing-masing mode tsb adalah dengan menahan sebuah kord pada sebuah progresi dengan cukup lama, dengan begitu interaksi antara kord dan melodi akan memunculkan suasana dari mode tsb. Contohnya dengan mencoba menahan Emi7 pada contoh progresi di atas dengan cukup lama maka kita baru dapat memunculkan suasana mode Phrygian. Atau dengan menahan Dmi7 selama 4 bar atau lebih maka kita akan dapat memunculkan suasana mode Dorian. Menahan Dmi7 cukup lama akan membuat melodi mempunyai cukup waktu untuk lebih menekankan pada nada dasar D dan bukan C, hal tersebutlah yang membuat modes dorian terasa suasananya. Selain dari cara tsb ada juga beberapa cara lain. Dengan memulai progresi kord tidak pada kord I nya kita juga bisa memunculkan suasana mode. Contoh, coba suruh teman kalian memainkan progres kord di bawah ini dan cobalah kamu berimprovisasi dengan menggunakan tangga nada C mayor
|: G | F C
Kemudian suruh kembali temanmu memainkan progresi berikut dan cobalah kalian berimprovisasi tetap pada tangga nada C.
|: C | F G
Apakah kalian dapat merasakan
perbedaannya? Progresi yang pertama lebih menekankan pada nada dasar G
walaupun kalian tetap berimprovisasi dengan menggunakan tangga nada C,
dengan demikian kalian sudah mempraktekkan mode Mixolydian. Sedangkan
untuk progresi yang kedua adalah progresi yang biasa kalian mainkan
yaitu menekankan nada C yang mana sama dengan nada dasarnya, dengan
demikian kalian sedang memainkan tangga nada mayor atau mode ionian.
Jadi munculnya suasana mode sangat dipengaruhi dari kord / progresi kord yang kita mainkan.
Cara lain untuk memunculkan mode adalah
dengan menggunakan slash chord. Slash chord adalah kord yang dimainkan
pada bass yang berbeda dengan rootnya. Misalkan G/B berarti kita harus
memainkan kord G dengan menggunakan nada B sebagai nada bassnya. Slash
kord adalah cara yang mudah, dan cepat untuk mendeskripsikan kord yang
kompleks.
Coba bandingkan kedua progresi dibawah ini
Coba bandingkan kedua progresi dibawah ini
|: C | F/C G/C
|: F/D | G/D
Progresi pertama adalah progresi yang
umum kita mainkan, cobalah kalian berimprovisasi dengan menggunakan
tangga nada C mayor / C ionian, kemudian setelah itu cobalah memainkan
tangga nada yang sama dengan diiringi progresi kord yang ke dua. Apakah
kalian bisa merasakan perbedaan nuansanya? Pada progresi yang pertama,
karena kalian menekankan nada C pada tangga nada C mayor, mengakibatkan
kalian memunculkan suasana modes ionian / major scale yang bernuansa
gembira. Sedangkan pada progresi yang kedua kalian menekankan nada D
pada tangga nada C mayor, dengan begitu berarti kalian sedang memainkan
mode D dorian yang mempunyai suasana yang lebih sendu. Setiap mode
mempunyai nuansa sendiri yang berbeda satu sama lain. Cobalah kalian
rasakan perbedaan nuansa-nuansa dari keseluruhan modes yang ada, dan
coba untuk memunculkannya dengan cara-cara di atas.
Sebuah kord dibangun dengan cara yang
sama tanpa mengindahkan scale harmony nya. Misalnya Dmi7, tidak peduli
Dmi7 sebagai IImi7 pada tangga nada C mayor, atau Dmi7 sebagai IIImi7
pada tangga nada Bb mayor, ataupun Dmi7 sebagai VImi7 pada tangga nada F
mayor, Dmi7 akan tetap mengandung komponen nada yang sama yang
menyusunnya yaitu D F A C. Namun walaupun begitu modes yang dihasilkan
dari ketiga tangga nada di atas (C mayor, Bb mayor, & F mayor) akan
berbeda, yaitu D dorian, D phrygian, dan D aeolian, semuanya memiliki
struktur yang berbeda. Jika ketiga mode tsb dikeluarkan dari konteks
diatonis, maka ketiga modes tsb dapat dilihat sebagai tiga tangga nada
yang dapat digunakan pada kord minor 7. Dalam sebuah musik yang menahan
kord minor 7 sampai beberapa bar kita dapat mencampurkan ketiga mode tsb
untuk menciptakan efek melodik yang menarik. Walaupun secara teori
ketiga mode tsb bisa digunakan pada kord minor 7 akan tetapi pada
prakteknya terkadang ada beberapa lines melodi yang kurang cocok untuk
dimainkan dengan menggabungkan ketiga mode tsb. Dalam kasus seperti ini
biarkanlah telinga kita menjadi hakim yang paling akhir yang
menentukannya. Perlu diingat bahwa teori dibuat untuk musik yang akan kita dengar, dan bukan sebaliknya!!
Kita dapat membagi mode dalam 4 kategori
kord dasar. Dengan menghafalkan kategori tsb maka kita dapat dengan
mudah berpikir untuk memainkan beberapa mode sekaligus dalam sebuah
kord. 4 kategori tsb adalah sbb:
Mayor 7 (I&IV) Modes yang dapat digunakan adalah Ionian dan Lydian
Minor 7 (II, III, VI) Modes yang dapat digunakan adalah Dorian, Phrygian, & Aeolian
Dominant 7 (V) Modes yang dapat digunakan adalah Mixolydian
Minor 7 (b5) Modes yang dapat digunakan adalah Locrian
Minor 7 (II, III, VI) Modes yang dapat digunakan adalah Dorian, Phrygian, & Aeolian
Dominant 7 (V) Modes yang dapat digunakan adalah Mixolydian
Minor 7 (b5) Modes yang dapat digunakan adalah Locrian
Tips dari saya cobalah untuk tidak
berpikir terlalu rumit mengenai mode. Dengan menghafalkan urutan mode
kalian dapat berpikir lebih sederhana dalam berimprovisasi. Misalkan
kalian akan memainkan D dorian. Karena kalian tahu bahwa dorian adalah
urutan kedua dari tangga nada C mayor maka sebagai ganti berpikir untuk
memainkan D dorian kalian cukup berpikir untuk memainkan tangga nada C
mayor dengan penekanan pada nada D. Hal ini juga berlaku pada mode yang
lainnya. Dengan begitu kalian tidak terlalu dipusingkan oleh mode.
Semoga Tulisan ini bisa membantu teman2 yang selama ini dipusingkan
mengenai modes dan cara menggunakan Modes.
Terimakasih pada mas Andy Owen yang telah membuat materi ini.